Senin, 09 Maret 2009

KOLEKTOR GELAR vs PENUNTUT ILMU SEJATI

Pengetahuan benar-benar menjadi daya hidup bagi orang yang sudah mengalaminya dan merasakan nikmatnya memiliki pengetahuan. Sebagai perumpamaan, bagaimana dapat menjelaskan rasa manis bila belum pernah mencicipi sesuatu yang manis?bagaimana bisa merasakan sakit bila belum pernah merasa sakit?Begitu pula dengan rasa-rasa lainnya. Begitu pula dengan pengalaman hidup kita. Ketika penguasaan bahasa dan kosakata kita bagus, kita bisa berbagi pengetahuan berdasarkan pengalaman kita dengan bahasa yg sopan dan mengena.

Banyak diantara kita, yang memiliki bermacam-macam gelar. Track record akademisnya membuat orang disekitarnya berdecak kagum. Gelarnya komplit, dari mulai S1 sampai S3 menggandeng namanya, namun itu semua tidak berarti bahwa orang itu sudah memiliki pengetahuan.
menjadi orang yg berpengetahuan berarti memiliki pikiran yg terbuka.Gelar yg dimiliki tidak lebih dari perannya sebagai Pembuka Jalan. mereka yg malas dan cukup puas dengan gelar yang diperoleh, sesungguhnya hanyalah KOLEKTOR GELAR bukan PENUNTUT ILMU SEJATI...
Seorang kolektor gelar membatasi dirinya dengan belajar pada orang2 yg memiliki gelar lebih darinya. Sedangkan seorang penuntut ilmu dpt belajar dari siapapun dan dimanapun, bahkan biasanya mereka banyak belajar dari pengalaman hidup dan pengetahuan pribadi.Dan, PENGALAMAN serta PENGETAHUAN PRIBADI itu JAUUUUUUH LEBIH BERHARGA daripada ratusan ribu teks teori..
"Pengetahuan itu bagai racun bagi mereka yg malas dan tidak mau menuntutnya, seperti makanan yang tidak tercerna pun dapat menjadi racun dan mendatangkan penyakit"

19 komentar:

  1. wah, kalau saya sih pingin punya gelar yang macam-macam...agar di dunia kerja gak mentok..he..he..
    kadang dunia usaha (perusahaan/instansi) masih melirik status pendidikan formal.

    BalasHapus
  2. saya setuju denganmu, dan sebaiknya juga ilmu itu diaplikasikan sendiri, tidak hanya untuk menjadi pekerja saja...

    BalasHapus
  3. nice posting. semoga menjadi renungan bersama. gelar hanyalah pengakuan formal, pengakuan sesungguhnya jika ilmu itu dimanfaatkan untuk maslahat bukan mudhorat...

    Willis Smiles

    BalasHapus
  4. ralat: maksudnya untuk kemaslahatan... bukan kemudhoratan...

    Regards... Willis

    BalasHapus
  5. setuju...setuju..iyua..mang bener....
    ambillah telur itu walaupun keluarnya dari pantat ayam..... namanya juga ilmu dari manapun...dari siapapun datangnya... kalo itu baik.. ambil!...Posting yang bagus... :-)

    BalasHapus
  6. alooo ada yang aq mau nanya tolong jawab yah....lhat di blog aq......

    BalasHapus
  7. menuntut ilmu itu wajib...
    dan ilmu yang paling baik adalah ilmu yang bermanfaat..

    BalasHapus
  8. some people say this : Knowledge is Power..It's true, but there's always number one above knowledge...Religion ! without that..you will walk alone in this world...
    Sekolah akan membuatmu hidup sistematis, tapi sekkolah tidak akan membuatmu FIGHT dengan kehidupan....

    BalasHapus
  9. mending ilmu atau gelar :D

    emang ya teh, banyak orang yang gelar nya banyak tapi dodol.

    Bagusan yang banyak gelar, gak sombong. Jadi dia ilmunya nambah teruussss ....

    BalasHapus
  10. Milih ilmu atau gelar ye...??? Melihat prospek sekarang, di mana orang bergelar mempunyai status sosial yang tinggi, mo nglamar kerjaan "halus" ditanya gelarnya apaan, sedangkan orang orang berilmu sukses klo berwiraswasta, butuh modal materi dan mental yang tebal....mending milih gelar aja deh....

    gak mama beda pendapat kan...???

    BalasHapus
  11. pengetahuan itu penting...
    GELAR untuk saya ga terlalu penting, tapi untuk ortu saya itu penting...whuuuffff!
    saya ini perempuan, ngapain sekolah tinggi2 klo akhirnya jadi Ibu RT (Rumah Tangga)...

    BalasHapus
  12. wah isinya bagus banget..aku suka dan bener banget..thank you for sharing

    BalasHapus
  13. kalu saya gak bisa ngasih komentar bagus nih...
    hanya saja titip satu wasiat ssaja..teruskan ngeBlognya sampe titik nadzir??
    teu nyambung pan?

    BalasHapus
  14. wah si beb dewasa gini, emang mau jadi ibu rumah tangga aja beb???
    idealnya sih dua-duanya yah...tapi klo emang blum ada kesempatan buat meraih gelar yang banyak dan tinggi ya bisa saja belajar dan mencari pengetahuan dmana saja. Tapi yang harus di cermati bahwa yang bisa menyelamatkan kehidupan kita bukan gelar, tapi skill atau kemampuan kita sendiri dan ini bisa kita dapatkan dmana saja, tidak harus dari pendidikan formal.

    BalasHapus
  15. Bukannya ku tidak mau mengejar gelar.. ga punya duitnya nh ...

    BalasHapus
  16. Hi Friend.. Interesting post.. Nice blog.. Keep up the good work.. Do find time to visit my blog and post your comments.. Take care.. Cheers mate!!!

    BalasHapus
  17. gelar yg dipersembahkan kehidupan mang sejuta rasanya...pa kabar mbayu..

    BalasHapus
  18. yg penting mah gimana ntr nya.. kalu aku seh bukan penuntut ilmu sejati..

    aku udha gawe.. nah tinggal berburu gelar aja biar naek pangkat..

    tapi berburu gelarnya juga tetep menuntut ilmu juga kan? walo gak sejati seh.. karna pikiran kita terbagi antara pekerjaan dan kuliah..

    BalasHapus
  19. ada ungkapan bagus mbak ranie : "setiap orang adalah guru, dan setiap tempat adalah madrasah" ... jadi kayaknya belajar adalah sebuah proses perjalanan panjang, seluruh manusia yg bisa di temui "nyata" ataupun "maya" adalah guru, dan setap tempat keberadaan kita, lagi lagi "nyata" ataupun "maya" adalah sekolah ... bener ga ya ??? :)

    BalasHapus